monolog blog

sikap

ADSENSE HERE!
Di halaman kafe itu ada seorang tukang parkir ngakunya berdarah biru keturunan raja tatar parahyangan…… ”saya lagi nyamar jadi rakyat jelata, sebenernya uang milyaran pun saya punya” ujarnya. Celotehnya bagai hiburan di waktu luang.
Selepas maghrib kami pulang bersama, di tepian halaman mesjid yang berlokasi di gang itu ada sepatu “converse”, oleh tukang parkir sepatu itu dimasukan ke dalam masjid “bisi leungit/takut hilang” ujarnya.
Begitu mudah kita menertawakan seseorang padahal di satu sisi dia melakukan amal yang enggan kita lakukan.

Sebagian karyawan doyan jajan bakso, tukang basolah yang diperintah menyebrang jalan untuk menghampirinya, pesan jangan pake ini itu dsb, lalu bakso itu diantar ke kantornya. Setelah dimakan mangkuknya tidak langsung dikembalikan dan lupa lalu dibayar keesokan harinya. Tukang bakso itu tidak marah malah selalu ramah menawarkan kembali baksonya.

Tanpa disadari kita menganggap remeh seseorang, kita merasa berpendidikan, berkarir formal padahal kita belum tentu menjadi pribadi menyenangkan bagi orang lain. Biasakan jika memungkinkan mangkuk bakso itu kita cuci sendiri dan selalu bayar saat itu juga. Membantu pekerjaan orang lain itu ibadah, Orang berjualan bukan hanya mencari laba, jika dia diperlakukan manusiawi dia akan merasa dihargai.

Kadang karyawan menggunjing atasan, walaupun faktanya benar bisa saja atasan itu amalnya lebih berat dari dosanya, malah bisa jadi kita sebagai karyawan selalu menjengkelkan atasan tapi atasan tidak tega untuk memecat kita, siapa yang mulia hayoo? ^_^ atau ternyata rekan kita kecewa tapi segan untuk menegur dan kita meremehkan keteledoran yang tak kita sadari. Maapin ya say eh ^_^

Banyak amalan-amalan kecil yang bisa kita lakukan seperti memungut botol mineral bekas dan membuangnya ke tempat sampah. Mematikan lampu kamar mandi yang tidak dipergunakan. Membereskan letak kursi yang menghalangi jalan.

Kesadaran kita masih rendah, contohnya di kamar mandi membuang puntung rokok/tisu sembarangan itu sumber masalah saat mampet harus bongkar saluran dsb. Motor standar dua sembari standar satu tidak diluruskan itukan bahaya/melukai jika tersandung kaki. Bahkan orang bermobil pun cuek bebek ngadem dalam mobil dengan ac dan mesin on sementara orang sekitar yang makan di warung nasi diasapi knalpotnya.

Memang hidayah orang berbeda, ingin banyak hidayah harus mendekat sama sapa hayoo? ^_^
ADSENSE HERE!

No comments:

Post a Comment

Copyright © taman senja. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design