monolog blog

blitz

ADSENSE HERE!
Blitz 2003 saya turun mesin, ganti piston set, klep dsb. Habis sekitar 600rb rupiah. Setelah seminggu saya dikonfirmasi bahwa motor sudah beres lalu montir mengantarnya kerumah. Saya melihat motor dengan kondisi rantai roda masih longgar dan baut step masih longgar seperti sediakala. Saya pikir dengan membayar biaya segitu yaa ga usah diomongin lagi yang begituan, kirain tahu diri dibenahi.

Memang kondisi rantai sebelum datang longgar dan baut step hanya ada tiga, saya pun curiga sepertinga karbu pun tidak dibongkar karna tidak ada bekas tangan/oli, masih kering seperti semula. Memang tenaga ada perubahan tapi tetap saja tarikan berat dan sekarang pun tidak bisa langsam.

Suatu waktu saya periksa ban dalam di tukang tambal ban “wah kang eta rante logor nya/itu rante longgar ya?” tanya tukang tambal “ya benerin pa sekalian sama baut step”. Oleh dia dibuka baut roda distel dan dikencangkan juga baut step dikencangkan. Saya yang awalnya mau memberi 5 rb jadi 10rb rupiah.

Pernah juga saya patri radiator, tukangnya sudah tua berkaca mata berusia sekitar 60 tahun lebih. Jika tukang radiator pada umumnya langsung mematri yang bocor, dia tidak melakukan seperti itu, dia memotong plat lalu plat itu dipatri menutupi yang bocor.

Rambang/cover depan  mobil saya ada yang pecah jadi bautnya dipasang ring plastik besar buatan sendiri.  Oleh dia diganti oleh plat. Plat itu tidak hanya dipotong lalu dibor tapi digerinda hingga ujung tajamnya halus. Dia juga membantu saya membenarkan kabel-kabel dan baut accu.

Ketiga bengkel tersebut mendapat profit/keuntungan tapi manakah yang mendapat value/nilai?
Jika tidak terpaksa saya tidak akan kembali lagi ke bengkel pertama
Saya akan selalu memaksakan diri datang ke bengkel ke dua dan ketiga dan menjadi pelanggannya.
ADSENSE HERE!

No comments:

Post a Comment

Copyright © taman senja. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design