monolog blog

demam elektronik

ADSENSE HERE!
Kawans dulu waktu abg kena demam elektronik?
Rakit power ampli + bikin box speker kustom. ACR, audax, cannon dst ingat?.
Speker audax temen ane dibeli tahun 1997 dan hingga sekarang masih nendang sementara compo lg ane dibeli tahun 2004 tahun 2010 sudah pecah baik tweeter dan woofernya.
Mana yang bagus? Barang zaman orba/jadul atau barang masa kini?

Tahun 2000an berbagai majalah pc adu banding mana prosesor terbaik, intel vs amd. Kedua processor itu diuji salah satunya dengan menjalankan game 3d seperti “quake 3 arena” dan software2 lainnya.

Intel secara umum menang dalam berbagai test game tapi amd pun tak kalah cepat dalam software kantoran juga software audio recording & editing.
Intel suhunya stabil, perlu power kecil sedang amd rentan panas dan perlu power supply lebih besar.
Amd perlu mainboard, kipas dan blok pendingin memadai.

Media kredibel itu independen tidak menggiring hanya memberikan ulasan.
Intel memang lebih banyak memenangkan untuk beberapa kategori, tapi ingat proc kelas dua intel yaitu celeron yang harganya setara dengan proc  amd, kinerjanya payah jauh dibawah proc kelas dua amd.

Processor Intel pentium 4  1,8ghz seharga sejutaan saat itu
Inter celeron 1,7ghz seharga rp 700rb
Dan duron 1 ghz hanya 500 rb rupiah padahal proc ini kelas duanya amd seperti  intel celeron tapi kinerjanya cepat baik game ataupun aplikasi kantoran.

Akhirnya mana yang baik, intel baik tapi harganya dua kali lipat proc amd.
Amd juga baik tapi dengan harga yang cukup murah konsumen mendapatkan value.
Jadi amd mendapat predikat best value juga best performa dalam beberapa aplikasi.

Kembali ke elektronik, Power ampli dan speker rakitan jatuhnya lebih mahal, lebih buruk penampilan ^_^  tapi lebih awet dan power lebih besar.
Merakit sound sistem stereo rumahan dengan power 50watt x 2 dengan harga saat ini, sekitar rp 800 lebih. Dengan dana segitu anda bisa mendapatkan speker aktif dengan merek altec lansing, edifier, fenda atau sonic gear dst dengan fasilitas usb/mini card reader, remote bahkan blutut.

Semua ada plus minusnya, tapi sekedar info speker altec lansing saya yang dibeli tahun 2001 masih jalan hingga sekarang dan dipakai oleh kakak. Ada harga ada kualitas tapi tidak selamanya harga mahal berkualitas dan harga murah tidak berkualitas.

Semakin bertambah usia dan wawasan, idealnya semakin netral/bijak dalam menilai sesuatu. Hingga saat ini masih banyak orang berdebat tentang mobil 1000 cc dengan 2000cc. mobil niaga  dengan sedan. Merek asia , eropa dan amerika dsb.

Dari kota bandung ke jakarta menggunakan sedan 1000 dan 2000 cc, manakah yang lebih cepat? Bisa saja keduanya sama cepat, stabil dan nyaman? Semakin besar kapasitas mesin maka akan semakin berat mobil dan semakin tenang merespon keritingnya jalan tol kita yang masih kasar.
Ibarat ke ostrali pake kano dan pake feri, mana yang rentan terombang-ambing ombak hehehe.

Tapi setelah sampai kota jakarta yang panas dan macet, manakah yang sesuai untuk kondisi seperti itu, ya mobil ber cc kecil jawabannya.

Mana yang terbaik, tergantung kebutuhan pribadi dan kepuasan batin masing-masing.
Jika anda membeli mobil tahun 94 seharga 30 jt rupiah lalu beres-beres sekitar 10 jt, maka anda mendapatkan mobil sehat tahun 94 seharga 40 jt rupiah.

Jika anda membeli mobil tahun 94 seharga 60 juta rupiah lalu beres-beres sekitar 10 jt rupiah berarti anda mendapat mobil sehat tahun 94 seharga 70 jt rupiah.
Tidak perlu fanatik pada suatu merek.

Lucu kan seumur hidup tidak mau kecap “bango” harus “abc” padahal sama sama dari kacang kedele,
Saya mah santai aja orang lain beli sony “bravia” atau sharp “aquos”, saya beli lcd sanyo yang 500rb lebih murah.
ADSENSE HERE!

No comments:

Post a Comment

Copyright © taman senja. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design