monolog blog

endless love

endless love
Pernah saya dinasihati “anak jangan digendong, nanti manja”.
Orang yang kerjanya angkat-angkut barang disebut pekerja kasar.
Orang yang jarinya pencat pencet di keyboard komputer disebut pekerja kantoran katanya, keduanya sama pencari nafkah.

Yang namanya kerja ya cape, apalagi masih jadi karyawan, menjaga perasaan diri, rekan kerja juga atasan Kadang upah sudah tidak sebanding dengan pengorbanan yang kita keluarkan, misalnya gini, saya mending disuruh nyetir dari kota purwakarta ke bandung dibayar 50rb rp daripada nyetir dari purwakarta ke jakarta dibayar dua kali lipatnya.
Sadis dan gersangnya toll cikampek, membayangkannya saja sudah muak apalagi melewatinya.

Sehabis kerja sampai dirumah enaknya kan mandi lalu istirahat, jika istri meminta tolong beli air galon ke warung ….waduh males banget yaa? Apa karna terpaksa? Seperti kita bekerja, lho koq nikah terpaksa? Udah ah ga dibahas hehehe.
Malam itu putri saya yang berusia enam tahun itu cemberut, pengen baju “frozen” katanya. “de, mama lagi ngga punya uang nanti aja dibeliin ma ayah ya, kita jajan yu? Dede mo digendong?”

Saya gendong putri seberat 16 kg menapaki trotoar dibawah sorotan lampu mercuri bolak-balik sekitar 500 meter menuju warung.
Jika membeli galon saya pasti mengangkutnya dengan sepeda motor, kenapa ya menggendong putri tidak cape? Jawabannya klise…cinta.

Selama dua tahun sekolah dan baru dua kali saya menjemput dan tidak pernah sekalipun mensupport saat dia mengikuti lomba gambar, bertemu di sisa-sisa tenaga terperas bekerja seharian….salahkah seorang ayah memanjakan putrinya?


lailatul qadar

Waktu remaja dulu sering liat-liat langit di malam hari katanya malam lailatul qadar itu penuh bintang dan di siang hari cuaca tidak begitu panas. Dalam benak saya masa itu lailatul qadar itu beribadah lalu berlipat ganda dapat pahala sehingga bisa mudah masuk surga atau jika berdoa dikabulkan.

Pengen naek gaji gede tapi kerja asal-asalan bakal dikabulkan bos ngga?
Pengen dagang laris tapi dagang asal-asalan bakal laku ngga?
Pengen jadi blogger tapi bikin status nyindir sana sini, bakal banyak pengunjung ngga?
Pengen dapet tempat mulia tapi kualitas iman tidak pernah berubah, bakal dikabulkan ngga?

Apalah artinya puasa jika pas berbuka banyak makanan dibeli disantap dari mulai kolak, roti, gorengan, keripik plus makanan berat ayam goreng dan nasi.
Apalah artinya berwudhu membasuh muka jika mulut sering berkata kotor/bergosip

Sebagian orang sudah bertahun-tahun membiasakan puasa sunat, jadi bulan puasa biasa saja tidak harus berbuka dengan istimewa. Selain membiasakan hidup sederhana memang kebetulan penghasilannya pas-pasan.

Saya ingin mendapat lailatul qadar atau tempat mulia di sisi Allah swt tapi apakah saya sudah memantaskan diri mendapat semua itu? Apakah perilaku saya sehari-hari mencerminkan pemeluk agama yang paling sempurna, rahmat bagi alam?

saturday alay

Kau masih menjadi inspirasi jari ini menari
Kau masih menjadi mentari hati ini memuji
Matamu masih menjaga mataku terjaga
Senyummu masih inspirasi dikamarku tersenyum


Dipertemukan dipisahkan
Mencintai tak bertepi
Harapan tak tersampaikan
Merindukan tak terbalaskan


Jika kau ombak, aku karang yang rela terkikis
Jika kau mentari, aku daun yang rela layu
Jika kau angin, aku ranting yang rela terserakan


Sekejap aku menatapmu, selamanya kau membayangiku
Sekejap kau berujar, selamanya kurekam nada suaramu
Cantik...pantaskah aku mendampingimu?
Sayang ...pantaskah aku memilikimu?



Aku bertaruh tak ada seorangpun mampu menyelinap
Mencari celah di hatimu yang retak
Mobil yang saat ini kau duduki
Kuyakin sosok sebelahmu tak sepenuh hati kau cintai


You still the star that i’m waiting for
I’m still the moon that you’ve been seaching for
Hanya saja berputar di garis edar yang berbeda

Jujurlah dan camkanlah
Jawablah pada dasar hatimu
Kau tak bisa lari sayang
Api cinta tak bisa padam sayang

Karna dihatimu ada aku

semoga tak diaminkan

Berapa usia anda sekarang? Kepala tiga atau empat? Anda seorang ayah?
Kawan seangkatan saya terutama wanita ada yang anaknya sudah smp bahkan smu, tapi saya kadang tidak merasa tua, saya masih nyambung nongkrong berjam-jam dengan lajang usia 20 tahunan atau saya masih nyambung jadi tempat curhat gadis usia 20 tahunan.

Kadang ada pikiran “ah jika suatu waktu saya cerai, masa sih ngga bisa dapet lagi?”
Kawan-kawan saya yang ceraipun menikah lagi baik pria atau wanita.

Menikah perlu rencana, dana dan tenaga, mungkin sebagian orang tua kita sudah menabung belasan tahun untuk mengadakan resepsi anak gadisnya. Semua saudara diundang, berdoa bersama agar langgeng.

Jika mengucapkan cerai “saya ceraikan kamu talak satu, dua tiga” hanya perlu waktu beberapa detik saja dan semua ikatan janji berakhir.
Sepeda motor baru ada yang dicicil dua atau tiga tahun tapi disiram lima liter bensin dibakar, setengah jam saja hangus hitam tak berguna.
Membangun perlu waktu, merusak hanya sesaat.

Suami pengucap talak atau istri penggugat cerai sama saja, tak ada pemenang yang ada semua pecundang kalah mempertahankan rumah tangga sebagai taman bermain bagi anak tumbuh dengan orang tua kandung.


Jika mengucapkan cerai penuh amarah apalagi sembari menampar istri dan disaksikan buah hati apalagi putri kecil, pastilah kejadian hari itu akan terekam abadi dalam sanubari anak yang bersih dan lugu, dia akan sangat kecewa bahkan takut kenapa ayahnya begitu kejam pada bundanya.


Suatu sore saya melihat anak kecil persis seperti putri kecil saya, berdiri di depan pada sebuah motor matic yang dikendarai ayahnya dan membonceng mungkin istrinya. Tiba-tiba saya berpikir, bagaimana jika itu nyata? Saya bercerai dan putri sudah tidak mau bertemu dengan ayahnya? Karna sudah akrab dengan ayah tirinya yang bisa saja sederhana namun sabar dan mantan istri sayapun sejalan dengan waktu mulai mencintai suami barunya.

Apa yang saya banggakan? Keangkuhan berujung kesepian, kesombongan berselimut kecerobohan, berkuasa karna bisa menceraikan istri?

Setahu saya ayah kandunglah yang berhak menikahkan putrinya kecuali putrinya hasil berzinah walaupun sang istri akhirnya dinikahi. Intinya keturunan sedarah atau anak kandung persaudaraan terus bertalian abadi.

Orang alim bukan jaminan lolos dari godaan dan ujian, menikah itu ibadah dan setan tak sudi sama sekali manusia patuh pada Allah swt.

Saya hanya berpesan singkat pada istri “jangan dengerin omongan ayah lagi marah”.
Jika ada perkataan/sumpah serapah frustasi semoga tidak diaminkan oleh malaikat dan dizinkan terjadi olehMu ya Allah.

bernarkah itu mimpiku?

Katanya jika mendengar kata Allah tapi hati kita biasa saja berarti tak mencintai
Mendengar lantunan seorang mengaji tapi tak tersentuh berarti keras hati.


Di negara berpenduduk mayoritas muslim seperti indonesia suara adzan terdengar lima kali sehari. Suara orang mengaji baik di layar kaca atau saat ramadhan pada kajian-kajian di masjid banyak ditemukan.


Jika anda sudah menikah saat ini lalu tiba-tiba di sekitar anda terdengar suara sahabat/orang yang pernah sangat dekat mungkin anda akan kaget, jika tiba-tiba seseorang menyebut nama orang itu yang sekarang bukan jadi pasangan anda mungkin anda akan menarik nafas panjang atas rindu yang tak pernah tersalurkan.


Mengapa kita merasa seperti itu? Cintakah?

Mungkin kita bisa mengelak “ah kami hanya sahabat, ah hanya cocok ngobrol aja, ah kalo emang saling suka kenapa dulu kita ngga jadian dsb dst”

Hanya hati kita sendiri yang mengakui jawabannya.



Cinta kadang membuat orang dewasa bagai anak belia

Membuat orang pintar menjadi bodoh

Membuat orang bodoh menjadi tersesat


Hanya dengan mengingat wajahnya kita selalu tersenyum

Bahkan kita seperti juri idol-idol, kita tahu persis intonasi, gaya, jenis suara orang yang kita cintai.

Kadang pula sms-sms darinya tidak kita hapus walaupun sudah berminggu-minggu dan kita baca ulang sembari tersenyum.

Jika cinta sudah mengendap akan menyebar dalam aliran darah mewarnai hati yang ghaib.

Hati setiap manusia sama terdiri dari segumpal darah dan daging tapi berbeda rasa.



Orang memeluk agama islam dengan mengucap kalimat syahadat

Berjanji atas nama Allah swt, walaupun dia solat dengan malas, hapalan surat itu-itu saja, pura-pura lupa akan larangan agama tapi tetap keimannya yakin islamlah penuntun dan penyelamat hidupnya.


Anda-anda yang pernah bekerja di jepang, amerika atau negara minoritas muslim, saat idul fitri, idul adha atau liburan tapi tidak bisa mudik pastilah anda rindu berat pada indonesia.


Jika anda dalam kesibukan, dalam kesendirian di apartemen yang bersuhu beku menatap jendela terhampar salju nan sepi, negara maju segala teratur, canggih,bersih nyaman materi melimpah namun kita tidak akan menemukan sekelompok anak berpeci bergerombol menuju masjid di sore hari, sekelompok ibu-ibu pengajian majelis taklim dengan segala cerewetnya dan hijabnya... saya yakin hati anda akan terenyuh bahkan bulir air mata jatuh apalagi misalnya anda samar-samar mendengar seseorang mengaji.


Wanita-wanita bule itu cantik cerdas dan pandai bersolek memadukan pakaian yang pas dan memikat pria tapi banyakkah yang menggendong anak? Kalau mendorong roda bayi sih ada, adakah wanita sana berdagang gorengan di pinggir jalan sembari menggendong anaknya? Cinta mulia ada di pemandangan-pemandangan sederhana, gaya hidup kampungan, ekonomi pinggiran, orang-orang yang tidak diperhitungkan.



Saat ashar terdengar adzan mengalun lemah dari masjid yang jauh, saya jadi teringat masa lajang dan menganggur dulu. Saat solat dijadikan pelarian atas kesepian atau keinginan yang belum tercapai. Dalam beberapa jeda usia saat itu solat menjadi ketenangan dan dirindukan.


Saat sudah berkarir dan berkeluarga namun solat malah tergesa-gesa saat waktu kerja misal, kadang tidak konsentrasi mengingat apa yang akan dikerjakan. Berselisih paham dengan teman atau pimpinan dijadikan alasan solat tidak khusyu.


Semoga kesibukan kita di dunia tidak memudarkan kita mencintai agama
Copyright © taman senja. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design