monolog blog

TERAPI HORMON

ADSENSE HERE!
TERAPI HORMON

Judul ini terasa berat tapi saya beranikan diri mengulas dari berbagai sumber karna ingin tahu mengapa ada anak balita berusia 4 tahun sudah bisa merasakan dirinya tidak menyukai jenis kelaminnya, dirinya diam-diam ingin memakai busana melawan kodratnya dsb. Karnanya saya pelajari setahap demi-setahap.
Bagaimana kita bisa menyembuhkan seseorang jika kita seenaknya menilai tanpa mempelajarinya.

KROMOSOM

Kromosom adalah unit genetik yang terdapat dalam setiap inti sel pada semua makhluk hidup, kromosom berbentuk deret panjang molekul yang disusun oleh DNA dan protein-protein.
Kromosom ini berfungsi sebagai penyimpanan bahan materi genetik kehidupan. Ia terdiri dari DNA, DNA memiliki peran sangat penting, yaitu untuk menjalankan tugas sehari-hari, dan juga menyimpan setiap informasi genetik, ia dapat juga membantu langsung suatu organisme untuk tumbuh. Jadi kromosom ini memiliki fungsi yang besar dalam tubuh kita

Manusia terlahir memiliki 23 pasang kromosom, kromosom x dan y menentukan jenis kelamin seseorang. Kebanyakan wanita berkromosom xx dan pria xy tapi ada juga yang terlahir dengan kromosom x atau y saja bahkan triple kromosom xxx, xyy  dan xxy. Adapula pria memiliki kromoson xx seperti wanita.

Setelah terjadi pertemuan antara sel jantan dan betina dalam ovarium, pada usia kehamilan dibawah tiga bulan, kelamin janin belum terbentuk. Jika sel jantan dari sang ayah lebih dominan maka anak itu akan menjadi anak laki-laki. Jika anak perempuan mendapat turunan sel jantan dari sang ayah dominan contoh fisiknya akan tumbuh kumis halus misalnya.

HORMON
Ada beragam hormon yang dihasilkan kelenjar tubuh manusia, hormon-hormon ini mengalir dalam darah dan sebagian dari mereka ada yang disebut hormon sex. Hormon bekerja atas perintah sistem saraf (neuroendocrine control), sesuai keadaan dan rangsangan yang diterima otak pada bagian hipotalamus.

Hormon pria dihasilkan oleh testis disebut testosterone dan hormon wanita dihasilkan oleh ovarium yaitu hormon estrogen. Pria memiliki hormon wanita karna beberapa hormon testosterone berubah/mutasi menjadi hormon estrogen.

Setahu penulis hormon ada 14 jenis dan berbeda fungsinya, hormon membantu sistem metabolisme (semua reaksi kimia di dalam tubuh yang terdiri atas reaksi mengurai molekul senyawa organik sari makanan menjadi energi, dan reaksi merangkai senyawa organik dari molekul-molekul tertentu untuk diserap oleh tubuh).

Hormon  yang dimiliki wanita di antaranya estrogen, yaitu hormon yang mengatur perkembangan dan menjaga ciri-ciri kewanitaan. Jika wanita kekurangan hormon ini akan mengalami mandul, tidak tumbuh ciri-ciri kewanitaan semisal dada yang rata karna payudara kecil tapi jika berlebihan bisa menyebabkan kanker atau tumor ovarium.

Hal sama akan hadir pada pria jika kekurangan hormon testosteron, ciri organ pria tidak akan optimal seperti organ sex, jakun, pita suara, kurang libido bahkan mandul.
Jika pasutri memiliki kelainan hormon, bisa dibayangkan anaknya bagaimana kan? Nah hal-hal seperti ini harus kita ketahui agar tidak seenaknya menilai kondisi psikis dan biologis seseorang.

Dalam banyak kasus, orang yang memiliki kelainan kromosom dan ketidakseimbangan hormon akan mengalami guncangan identitas misalnya seorang pria yang tidak merasa nyaman dengan penampilan maskulinnya atau merasa aneh dengan organ vitalnya, jika hal ini dibiarkan maka pemberontakan akan gendernya akan memuncak. Sebagaimana banyak dibicarakan bahwa hormon itu berefek pada otak, sistem reproduksi, perkembangan tubuh. Contohnya pada wanita walaupun perutnya dan lengan langsing tapi pantat dan paha berisi berbeda dengan pria, tangar berotot juga betis menonjol tapi pantat bisa saja tepos.

Masa modern sekarang ini dimana informasi mudah didapat apalagi ditunjang oleh kemapanan ekonomi maka segala sesuatu bisa saja dicapai. Operasi hidung agar mancung dsb sudah banyak dilakukan. Kali ini saya akan membahas tentang terapi hormon.

Terapi hormon dari segi biaya lebih terjangkau dibanding dengan operasi minor bahkan mayor seperti operasi ganti kelamin dsb. Efek samping dari terapi hormon bisa direduksi serendah mungkin bahkan sebagian pasien bisa menerima dengan segala resikonya tanpa rasa takut dan was-was.

Pria  menghasilkan hormon testosterone dan wanita menghasilkan aneka hormon seperti disebut diatas. Terapi hormon ini disebut juga cross sex hormon jadi hormon wanita disuntikan atau dalam bentuk pil diminum oleh pria yang ingin menjadi transwomen dan wanita mengkonsumsi hormon pria jika ingin menjadi transmen.

Mengapa sebagian orang ingin  melakukan terapi hormon?
Tentunya seperti uraian tadi, seorang pria yang ingin menjadi wanita “seutuhnya” tentunya ingin memiliki tubuh seindah wanita dan wanita yang ingin menjadi pria tentunya melakukan fitness agar otot-oto terlihat maskulin. Tapi biasanya transmen/wanita yang ingin menjadi pria tidak melakukan operasi kelamin karna hasilnya tidak akan efektif, “rudal” buatan tidak mampu menghasilkan sensasi rasa walaupun bisa “bangun” dengan alat elektrik.

Saya pernah mendatangi sebuah seminar tentang disfungsi “kejantanan”. Ternyata penangganan “rudal” yang sulit “bangun” itu bisa dengan obat dan operasi. Pada “rudal” ditanam semacam kawat lentur jika diberi aliran listrik akan mengeras, jadi ereksi itu dengan tombol on/off bukan dengan rangsangan. Maaf jadi bagi pria tidak akan berasa tapi bagi wanita tidak jauh beda dengan dimasuki benda.


Semakin dini seperti sebelum masa pubertas dilakukan terapi hormon maka semakin baik hasil yang didapat. Dalam tanyangan bbc documentary di inggris sana, seorang laki berusia 16 tahun sudah melakukan operasi kelamin dan tentunya terapi hormon, pertumbuhan jakun menjadi terhambat, suara pun terdengar seperti suara wanita walaupun struktur muka dan bentuk tulang tetap kokoh seperti pria umumnya.

Coba anda cari di youtube dan ketik “kim petras” anda akan menemukan beragam wawancara dan penampilan dia baik di klip ataupun talk show tv. Penyanyi cantik ini dulunya seorang pria dan sebelum masa puber telah melakukan operasi kelamin dan terapi hormon sehingga perkembangan organ tubuh pria terhambat. Anda bisa dengarkan saat dia menyanyi atau bicara suaranya tinggi, tipis bak suara wanita.

Ada juga seorang bocah laki sejak usia dini tidak suka jika dihadiahi mobil-mobilan dan senangnya boneka barbie, suka warna pink padahal orangtuanya tidak mendidiknya secara feminim hanya saja sepertinya dia memang senang bermain dengan kakak perempuannya. Pada umur sepuluh tahun dia berterus terang bahwa dia sudah tidak tahan lagi harus bersikap sebagai anak laki.

Seorang remaja baik laki atau perempuan di eropa sana tidak bisa seenaknya ingin terapi hormon apalagi gender swap/penggantian kelamin. Beragam tahap wawancara psikologi baik dia sendiri juga orang tua harus dilalui karna operasi kelamin itu bukan sekedar biaya tapi akan permanen.

Pengaruh terapi hormon terhadap penampilan:
Jika seorang waria melakukan terapi hormon maka penampilan tubuhnya akan semakin feminim, dimulai dari otot-otot yang tidak begitu menggumpal, pipi akan berisi, dada akan menonjol empuk tapi tetap bentuk tulang rahang misalnya tidak bisa dirubah kecuali dioperasi. Dan satu lagi organ-organ vital akan mengecil bahkan tidak bisa berfungsi. Pertumbuhan bulu diwajah seperti janggut dan kumis akan berkurang atau bisa berhenti

Pada seorang transmen/wanita yang ingin menjadi pria.
-  memicu suburnya tumbuhnya rambut dan bulu
- beberapa organ kewanitaan berhenti berfungsi seperti terganggunya menstruasi
- libido akan bertambah
- otot-otot akan menonjol
- suara bisa saja berubah tergantung tiap individu, jika terapi dilakukan setelah pubertas atau masa dewasa maka akan sulit ciri-ciri tampilan pria dirubah
-kadang timbul jerawat

Pada seorang transwomen/pria yang ingin menjadi wanita
- jaringan dam gumpalan otot akan mengecil
- tenaga akan berkurang
- payudara akan menjadi kenyal, empuk kadang kala bentuknya menjadi indah
- pertumbuhan bulu di kulit dan wajah akan berkurang
- pola botak rambut dikepala akan berubah, jika pria biasanya kebotakan berawal dari depan maka kebotakan akan bermula di ubun-ubun.

Pertumbuhan ciri-ciri maskulin atau feminim pada tiap orang berbeda walaupun telah dibimbing oleh seorang ahli terapi/dokter spesialis. Ada yang cepat atau lambat tergantung dari kondisi biologis seseorang.
Pada beberapa orang yang melakukan terapi setelah pubertas/dewasa, perubahan penampilan bisa perlu waktu menahun, jika konsumsi obat/suntikan terapi hormon dilakukan melebihi dosis dengan tujuan ingin cepat mendapat perubahan, itu adalah hal sia-sia.

Apakah terapi hormon harus dilakukan selamanya?
Seperti diurai pada awal tulisan, hormon itu diproduksi kelenjar maka hormon akan terus ada walaupun tampilan luar seorang waria sudah berubah sedikit-demi sedikit misalnya. Tapi jika seorang wanita telah dioperasi dan ovariumnya telah dibuang dan seorang waria membuang testisnya maka dosis dari terapi hormon akan dikurangi.

Resiko dari terapi hormon
Terapi hormon jika dilakukan dengan dosis tepat akan aman, pada kebanyakan orang yang telah melakukannya tidak ditemukan keluhan berarti. Bagaimanapun juga terapi hormon harus dilakukan dengan bimbingan tenaga ahli dibidangnya, melakukan semua administrasi, cek medis dan pemberitahuan kemungkinan efek samping yang bisa terjadi.

Resiko umum yang terjadi jika menggunakan hormon estrogen
- stroke
- penyempitan pembuluh darah dan pengentalan darah
- kelainan fungsi hati
Resiko penggunaan hormon testosteron
- over produksi sel darah merah

Timbulnya efek komplikasi dari penggunaan hormon biasanya jarang ditemukan jika kesehatan anda baik. Kalaupun terjadi biasanya hanya pada tahun pertama terapi hormon.
Jika anda berusia diatas 40 tahun terapi hormon biasanya tidak menggunakan pil atau suntikan tapi dengan sistem patching yaitu hormon diserap melalui kulit sehingga mudah diterima oleh darah sedikit-demi sedikit.
Selama menjalani terapi hormon,  pasien harus selali dimonitor oleh dokter untuk meyakinkan bahwa tubuhnya menyerap semua treatment dengan baik dan jika ditemukan keanehan maka akan lebih awal diketahui.

Hal penting lain yaitu pasien harus memberikan data akurat tentang catatan kesehatan orang tuanya, keluarganya apakah memiliki penyakit turunan seperti, gula, kanker dsb. Dengan hal ini bukan berarti pasien akan mengalami banyak masalah tapi dokter akan mendiagnosa pilihan dosis yang tepat.
Yang harus benar diperhatikan bukan hanya hormon, dosis, efek samping tapi gaya hidup. Gaya hidup yang sehat akan memudahkan/melancarkan apa yang diinginkan tapi jika pasien adalah pecandu alkohol, perokok maka hormon yang digunakan akan tidak efektif bahkan bisa jadi tidak ada pengaruh sama sekali.

Jika pasien benar-benar paham dan yakin akan menjalani terapi hormon maka wajib menandatangani surat perjanjian medis yang disitu tertera poin-poin yang telah disepakati sesuai dengan kebijakan dan perundangan setempat.

Pengaruh terapi hormon pada aktifitas seksual
Hormon testosteron menaikan libido, pada transmen yang menggunakan hormon ini akan merasakan gairah sex yang semakin meningkat. Tapi sebaliknya untuk transwomen, mereka yang mennggunakan hormon estrogen akan mengalami gangguan fungsi seksual, ereksi dan orgasme akan sulit sekali dicapai bahkan sebagian pasien menjadi frigid/dingin tidak ada gairah sama sekali tentang sex walaupun dia belum melakukan operasi kelamin.

Jika seorang trans akan melakukan operasi baik pengangkatan payudara, pembuangan testis/gender swap dsb maka untuk mengurangi resiko efek samping, terapi hormon dihentikan 5-6 minggu sebelum operasi. Terapi hormon dilakukan kembali setelah pasien dinyatakan sehat oleh dokter biasanya sebulan/dua bulan kemudian.
Terapi hormon akan berdampak pada kesuburan, baik transmen atau transwomen akan mengalami kemandulan sesaat tapi bukan berarti pada masa ini pasien tidak dapat hamil, bisa saja seorang transmen yang belum dioperasi hamil karna tidak menggunakan kondom saat berhubungan misalnya.

Kadang ada orang yang diam-diam membeli obat terapi hormon di internet atau membeli sendiri tanpa sepengetahuan dokter. Hal ini adalah tidak baik sama sekali karna dia sama saja menempatkan diri pada suatu keadaan yang berbahaya dan dia tidak mengetahui apa yang akan terjadi.

Kerugian membeli produk sembarangan
- tidak diketahui keasliannnya, bisa jadi tidak ada efek sama sekali dan membuang biaya
- produknya diragukan kualitas dan bisa jadi berbahaya
- kadang tidak disertakan informasi seperti peringatan, perhatian dan efek samping secara jujur dan profesional.
- anda akan sulit menentukan dosis yang tepat

Sangat disarankan bahkan di negara-negara barat seperti eropa dan beberapa bagian amerika mewajibkan seseorang yang akan melakukan terapi hormon harus menjalani uji test di lab kesehatan lalu diharuskan memilih dokter pembimbing yang diinginkan.
Untuk operasi kelamin harus memiliki ijin dari orangtua/wali, menandatangani surat perjanjian dan berusia diatas 17 th.

sekian dulu ya pembaca, sebenarnya masih banyak yang harus diulas seperti otak, scan dsb nanti kl masih ada energi, thank's


Referensi situs:
- gov.uk.org
- who.int
- nhs.uk
- ntc equality.org
- mayoclinic.com






ADSENSE HERE!

1 comment:

Copyright © taman senja. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design