monolog blog

adab

ADSENSE HERE!
Tahun 1995-2013 kawan saya bekerja di hutan pedalaman propinsi riau. PMA pulp n paper itu memiliki izin hektaran hak kelola hutan. Karyawan senior mengingatkan jika mandi jangan bugil, cowo atau cewe harus menggunakan pakaian dalam saat mandi. “Ah tahayul” kata temannya dan saat malam tiba hingga dini hari camp/mess karyawan yang terbuat dari susunan papan itu dicakar-cakar harimau.

Suatu malam kawan saya berdua bersama kawannya di teras mess, burung-burung kecil disekitar camp berbunyi, tanda ada harimau/hewan buas seperti beruang merah biasanya…benar saja ada harimau mendekat. Kawan saya menginterogasi kawannya yang punya pacar itu “kamu sudah melakukan apa akhir-akhir ini sama cewe kamu?” temannya menjawab “ngga bang..ngga ngapa-ngapain”…untungnya  harimau itu menjauh.

Di malam yang lain kebetulan bersama teman itu lagi dan kebetulan lagi ada harimau lewat lalu kawannya bersumpah “sumpah bang saya ngga ngapa-ngapain”.

Suatu waktu ada pria berzinah entah dimana dan dengan siapa, saat dia tidur kepalanya dicakar harimau.  kawan saya bilang jika kita bertemu dengan harimau jangan kaget atau lari membelakanginya karna harimau menganggap manusia itu hewan/musuh jika punggung kita terlihat, dan sebenarnya jika harimau telah memakan manusia maka dia akan dijauhi kawan-kawannya, dia pun akan mati ditangan manusia entah diburu atau dibunuh.

Pernah ada seekor anak gajah yang tersangkut di tanah bergambut, teman kawan saya ingin menolongnya tapi teman-teman yang lain berkata “sudah lah nanti sekawan gajah di dekatnya malah mencelakai kita”. Tapi teman saya tetap berniat “ah kasian saya ingin menolongnya”. Lalu mereka membawa tiga excavator, satu untuk menarik dan dua untuk berjaga-jaga jika kawanan gajah itu mengamuk. Setelah saat-saat mencekam usai akhirnya anak gajah itu bisa diangkat dan kawanan gajah yang mengerumuni itu berbunyi dan menggangkat kedua kaki depan mereka. Mungkin sebagai ucapan terima kasih.

Anda boleh tidak percaya atau menganggap semua kejadian itu kebetulan, sayapun tidak melihat langsung hanya mendengar.

Perbuatan tercela itu jika ketahuan akan menghinakan kalaupun tidak ketahuan selalu membawa rasa was-was dan bersalah pada pelakunya. Jika hidup sudah was-was ya tidak ada ketenangan batin.
ADSENSE HERE!

No comments:

Post a Comment

Copyright © taman senja. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design