monolog blog

masa kuliah

ADSENSE HERE!


Kuliah itu ada yang setahun hingga lima tahun lebih.
Orang tua mampu membiayai anak kuliah hingga lima tahun kemungkinan mampu secara ekonomi, kecuali anaknya dapat beasiswa dan orangtua memang tak punya penghasilan.

Selama anak kuliah lihatlah apa minatnya, ajak dialog. Misalkan minat mendaki gunung, aktif di organisasi pecinta alam baik di kampus dan di masyarakat.
Tanya apa cita-citanya, apakah ingin menjadi pelatih/konsultan kegiatan outdoor/outbound? Atau tenaga tim sar? Atau ingin berwiraswasta dengan menjual peralatan hiking seperti menjual tas hasil disain sendiri.

Tiga atau lima tahun masa kuliah itu waktu yang panjang untuk mencari tahu produk, observasi bisnis, mengamati/meniru pesaing dst.

Miris jika mendengar orang jual rumah untuk beli mobil, ya kalau beli truk/mobil bak  untuk usaha.
Sikap orang tua berperan dalam masa depan anak, jangan mentang-mentang rezeki lancar lalu membeli barang yang tidak ada efek bagi ekonomi keluarga malah menambah beban pengeluaran.

Kuliah itu hanya membuka wawasan, kuliah tidak menularkan keberanian mencoba berwiraswasta. Bahkan kuliah seringkali tidak mengajarkan kedewasaan mental/spiritual dalam perbedaan pandangan agama/politik/budaya/kompleksnya rumpun-rumpun bangsa.
Saya pernah dengar lembaga pendidikan bernama primagama atau banyak sekolah-sekolah yang didirikan oleh para motivator-motivator yang menetapkan siswa tidak akan dianggap lulus jika usaha/idenya belum bisa menghidupi dirinya.

Contoh sederhana, jika saya telah memiliki rumah dan punya uang rp. 100jt saya akan membeli tanah atau rumah walaupun di gang sekalipun untuk investasi. Apakah nanti digunakan sebagai kontrakan, paud, servis pc/hp, terima laundry, lembaga kursus murah software autocad misal. Yang penting anak saya sehabis lulus tidak diam, ada tempat dan harus punya ide usaha.

Seorang sarjana seharusnya tidak kecewa saat berjualan ternyata diusir aparat satpol pp misalnya, harusnya dia mengetahui sebelum terjun bahwa usaha itu bukan menyerobot hak orang lain, bukan menempati fasilitas umum.
Setinggi-tingginya pendidikan ujungnya kita semua bertarung dengan rasa malas, tipis harapan dan berujung pada iman.
ADSENSE HERE!

No comments:

Post a Comment

Copyright © taman senja. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design