monolog blog

tukang rongsok

ADSENSE HERE!
Paman saya pernah usaha limbah, karena suatu hal usaha itu terhenti. Saya ditugaskan membereskan semua barang-barang tersisa. Saya mengangkut plastik-plastik seperti botol-botol,gelas-gelas air mineral bekas, botol-botol bekas oli.

Barang-barang itu saya jual ke penerima barang bekas sebanyak sekitar empat bak mobil kijang, didapatlah uang 600ribu rupiah.

Kawan kaya seorang tukang sayur keliling, dia mengeluh banyak pelangganya bayarnya dengan kredit, ada juga yang pura-pura lupa dengan hutangnya padahal sudah punya rumah besar. Akhir-akhir ini dia terlihat berganti profesi jadi pemulung, katanya walaupun sehari dapat 10-25ribu yang penting bebas tanpa modal dan resiko.

Kawan saya lainnya memiliki usaha “bank keliling”, nasabahnya sopir angkot, karyawan dsb. Saya kadang heran koq mukanya cemberut setiap hari, apalagi bila terlihat sedang menagih hutang …tapi saya berpikir…lingkunganlah yang membuat dia seperti itu, kadang orang itu ngalunjak/tak tahu diri/tak punya rasa malu, karena kenal atau akrab suka menunda-nunda membayar hutang.

Tetangga saya dulu pun jual pulsa banyak yang ngutang, bahkan akhir-akhir ini makanan seperti nugget, kentang  goreng beku, sosis dikreditkan. Miris ya makan ngutang ntar kalo tiba-tiba meninggal apa coba yang disita?

Jadi bila anda masih ngontrak, sering ke warung beli mi instan dan telur satuan misalnya atau mencari beras yang paling murah, ngga usah malu yang penting kita bisa beli tunai sehingga tidak merusak hubungan pertemanan.





ADSENSE HERE!

No comments:

Post a Comment

Copyright © taman senja. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design