ADSENSE HERE!
Percaya baca…tidak percaya tinggalkan, simpel kan?Bumi itu ibarat sebutir kelereng dan matahari sebuah bola basket, jarak matahari dan bumi jutaan kilometer. Jangankan bertabrakan, jika matahari semakin mendekat maka hanguslah bumi menjadi abu atau menghilang sama sekali.
Sangat lancang jika manusia menentang terang-terangan Sang Pencipta, membuat hukum sendiri, menentukan benar salah menurut hawa nafsu, bukan pada ajaran agama, agama yang diridoi yaitu islam.
Arah bangsa ini semakin tak jelas, penceramah yang menyampaikan kebenaran, mengingatkan parasitnya bid’ah, ancaman Allah akan pelaku syirik disebut pengganggu stabilitas bahkan dipenjara. Media pembuka cakrawala agama dan etika malah dibatasi dan dicurigai. Pemuka agama mengamalkan sunnah agama seperti poligami malah di bully bahkan ditinggal.
Sementara orang yang mengeruk keuntungan dengan berdusta untuk memancing tawa semakin terkenal. Orang yang memperolok cacat seseorang malah semakin laku padahal tanpa disadari dia telah memperolok Sang Pencipta. Bahkan saat dia wafat banyak sekali orang meratapi, mengenang secara berlebihan, mereka berargumen bahwa dia memang layak karna disukai orang banyak …. Naudzubillahimindzalik bangsa ini telah terbalik.
Apakah karna seseorang disukai pasti benar di mata Allah?
Benarlah apa yang diperingatkan nabi “bahwa islam itu awalnya asing dan akan berakhir asing”.
Para pemimpin bangsa ini pun belum memberikan harapan, kebijakannya semakin memprihatinkan, keadilan hanya wacana, penabrak yang telah menghilangkan nyawa dibebaskan, penjual racun kimia malah dimaafkan, kata apa lagi selain pengecut? konon tanah ini mengandung emas senilai trilyunan rupiah tapi hutangpun semakin bertrilyun dan rakyatlah menanggung dengan segala beban pajaknya.
Apakah kami termasuk orang yang akan mengalami huru hara kiamat ya Allah?
Apakah ini hadiah atas sujud-sujud kami yang tak dihiasi konsentrasi?
Apakah ini upah sedekah yang selalu kami tangguhkan dan berjumlah sedikit dan bahkan bercampur riba?
Apakah mulut kami yang munafik masih didengar ya Allah?
Apakah taubat kami yang ingkar masih dimaafkan ya Allah?
Sebegitu hinakah kami pekat dengan maksiat, bangga dengan riba, menyepelekan makruh sehingga pantas mendengar terompet sangsakala?
Jika pemimpin kami biadab dan kami membiarkannya memang pantas kami diazab
Demi Allah, saya tidak memilih mereka ya Rabb
Demi Allah saya akan menuntut mereka dihadapanMu
Demi Allah jika sedetik saja mendukung mereka..lelehkan saya di dasar jahannam
Ya Allah yang maha pemaaf
Jauhkan masa senja renta orang tua kami dari kacaunya hari kiamat
Jauhkan anak balita kami yang tak tahu menahu dari mencekam tabrakan semua planet ini
Amankanlah orang-orang yang dini hari mengumandangkan adzan
Amankanlah orang yang sepuh namun aktif mengurus kurban
Selamatkan orang miskin namun pantang untuk meminta
Ringankan hisab istri-istri yang patuh setia pada suami walau dalam keterbatasan materi
Tegakkan hukum yang Kau ridhai
ADSENSE HERE!
No comments:
Post a Comment