monolog blog

akhir zaman

ADSENSE HERE!
Katanya kami hidup di ujung jaman, cirinya kami berbeda-beda dan merasa paling benar. Jangankan dengan atheis, seagamapun bisa saling fitnah.
 “benar salah itu harus versi Tuhan”
“benar salah itu bisa versi manusia”.
“harus patuh pada pemimpin selama tidak mengajak kerusakan”
“tidak wajib patuh pada hukum buatan manusia”.

Korbannya adalah orang awam, remaja dan cucu-cucu kami. Mereka tidak tahu pelajaran, hiburan, berita  itu bermanfaat atau tidak. Rakyat pintar bisa saja dibodohi apalagi rakyat sedikit pintar.
Pemuka agama berfatwa dibenci, seniman nyeleneh disukai, pemuka agama dipenjara tidak peduli.
Mengaku budayawan tapi merendahkan martabat
Mengaku cendikiawan tapi memusnahkan peradaban

Ilusi demokrasi....
Kami  memilih pemimpin yang  terlihat baik tapi apakah kawan-kawannya baik?
Kami memilih pemimpin yang terkesan jagoan tapi bisa saja banyak penjahat yang berlindung padanya.

Katanya Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda untuk saling mengenal tapi seringnya perbedaan malah memisahkan.

Waspadalah  oleh tren yang terjadi dan prestasi-prestasi kecil dari dusta besar.
Pembunuh berjanggut adalah virus harus diberangus mati disebar dimedia.
Menjual kekayaan alam dengan licik, membiarkan rakyat hidup seadanya, bukankah pembunuh bangsa?

Muslim percaya, Tuhan itu Allah swt. KuasaNya mampu mengubah nol menjadi satu, kosong menjadi isi, ghaib menjadi rupa tanpa terikat hukum alam, waktu atau unsur apapun hanya dengan “kunfayakun” jadilah....karnanya semua ini ada Hakimnya, tak ada satu atompun yang tak diketahuiNya.

Muslim itu tidak akan bermain-main dengan amanah dan ancaman Allah swt.
Muslim itu tidak akan menukarkan akidah dengan alasan devisa, kearifan lokal. Apalah artinya disebut arif skala lokal tapi porno, vulgar, mubazir, hina secara semesta.
Muslim itu siap ditinggalkan, dikucilkan, toleran bukan kebablasan, memegang kebenaran bahkan dengan geraham apapun resikonya.
Muslim itu tidak menertawakan kebodohan atau tertawa bersama orang bodoh apalagi tertawa karna berhasil membodohi bangsanya.
Muslim itu mengejar ilmu agar bisa menentukan mana manfaat mana mudharat.
Muslim tahu pasti mana harta fana mana siksa selamanya.

Apakah iman kami kuat sehingga kami diberi ujian fitnah ini?
Apakah dosa kami begitu berat sehingga pantas menikmati huru-hara akhir jaman?
ADSENSE HERE!

No comments:

Post a Comment

Copyright © taman senja. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design