ADSENSE HERE!
Value n profit
Seringnya manusia dinilai hanya dari satu sisi, jika anda seorang karyawan misalkan masuk jam 8 pagi lalu anda bekerja hingga jam 2 siang. Anda tak sengaja terlelap sesaat di kursi dan diketahui pengawas atau bos. Anda akan dinilai pemalas tidur saat jam kerja. Jarang orang berbaik sangka bahwa anda istirahat barang 5 menit saja karna habis bekerja.
Jika anda karyawan perusahaan besar bisa saja anda berpikir “ah, biarin... gue ngga akan selamanya disini ntar pas pensiun dapet pesangon mau bikin kosan misal, atau buka kantin baso misalnya.
Jika anda karyawan perusahaan kecil? Dan pesangon pun entah ada atau tidak? Apa yang membuat anda bertahan? Apa karna mentok usia sudah tidak bisa lagi melamar di tempat lain? hehe
Karyawan berusaha menampilkan sisi terbaik dalam pekerjaan tapi jika apes malah terlihat yang jeleknya. Kadang karyawan juga hanya melihat hasil, misalkan “wah dia gajinya gede, dia sudah bisa beli mobil seharga ratusan juta walau nyicil. Jarang dari kita mengamati bagaimana kinerja seseorang, bagaimana cara dia berkomunikasi dengan konsumen, atasan, bawahan juga sesama karyawan. Bagaimanakah reaksinya saat menghadapi konflik dsb.
Uang yang banyak tidak mungkin dihasilkan tanpa prestasi kinerja profesional, tapi ingat uang tidak selamanya mengikuti. Misalkan masih banyak guru-guru kimia, fisika dan ilmu-ilmu pasti di smu tapi upah mereka hanya cukup untuk kebutuhan primer saja. Adakah guru smp atau smu mampu beli pajero, berlibur ke swiss dari gajinya?
Kita hidup perlu uang tapi uang hanya bagian hidup, ada keuntungan dan nilai. Jika saya tak sengaja menemukan ponsel unik klasik di tukang loak dan dibeli 50rb misalnya lalu saya jual pada kawan seharga 200rb maka saya mendapat profit dan bisa saja saya tamak.
Jika saya menjual pada kawan seharga 100rb saya dapat profit juga dan kebetulan misalnya kawan saya curhat tentang masalah keluarganya, singkat cerita saya dengarkan dan kami akhirnya bersahabat. Disitulah saya mendapat profit dan value.
Kepercayaan, persahabatan, keakraban, menjadi pribadi yang nyaman itu tidak bisa dibeli dengan uang tapi dengan sikap.
Suatu waktu ada gadis unyu berjerawat membeli krim kulit
Gadis unyu : “a, ada hydrocortison krim tapi yang dari pabrik anu jangan yang anu”
Saya : “emang dipake buat apa?”
Singkat cerita saya beri masukan padanya bahwa mengatasi jerawat tidak bisa mengandalkan obat semata, saya tanya jadwal tidurnya, makannya dsb.
Akhirnya saya beri saran obat apa yang harus diminum, krim yang digunakan dan pola makanan sehat yang harus dijalani.
Sekitar dua mingguan gadis itu datang lagi, saya agak lupa tapi untungnya lekas berujar.
Saya : “eh, kamu yang dulu beli krim ya? Gimana sekarang?
Gadis unyu : “iya a, udah mendingan”
Wajah gadis itu kini nyaris bersih tinggal bintik-bintik merah saja tanpa jerawat berarti.
Hal-hal seperti inilah yang menbuat saya bertahan dalam bekerja, semakin banyak orang puas dengan konsultasi yang saya berikan semakin mampu saya bertahan dalam bekerja.
Jika kita tidak memiliki skill juga tujuan agama lantas untuk apa kita hidup?
Berlomba-lomba dalam penampilan dan kekayaan itu tidak mudah dan pasti di atas langit ada langit hingga lelah tanpa henti.
Ada juga ibu-ibu sudah cukup umur berwajah bersih, dia konsumen krim pemutih. Jika dia datang saya sudah tahu apa yang dia inginkan. Singkat cerita dia bicara cukup lama, jika pasien lain sudah datang silih berganti, dia masih betah berdiri berlama-lama bicara dengan saya. Saya terangkan semampu saya apa yang dia tanyakan, tentang krim tabir surya, vitamin kulit dsb. Dan ternyata usianya sudah kepala enam.
Semakin banyak orang puas dengan kehadiran kita maka semakin banyak penyejuk rohani dalam keletihan hati yang kita alami. Apakah anda tidak bahagia jika anda ditanyakan dan dibutuhkan orang?
Semua orang ingin rezeki yang halal, kenapa? Karna ingin tentram. Ingin tentram hidup bersama istri, ingin memiliki anak yang salih dan berprestasi, ingin sehat jiwa dan raga dsb.
Ada orang bekerja berhadapan dengan mesin, ada juga dengan orang. Semua ada resikonya. Jika kita salah mengoperasikan mesin bisa saja menyebabkan kerugian perusahaan bahkan kecelakaan.
Jika kita berhadapan dengan orang lalu bicara sembarangan, misalkan anda seorang ahli farmasi ngarang saja tentang dosis obat jantung bisa fatal akibatnya, bukan hanya denda tapi penjara jika sampai ada korban jiwa.
Seorang arsitek, konsultan bangunan, tidak bisa sembarang dalam presentasikan suatu proyek. Harus ada uji kelayakan, data valid dan lain sebagainya.
Mungkin saja pretasi kinerja kita tidak diketahui bos atau kenaikan upah tahunan tidak seberapa, percayalah bukan itu tujuan akhir. Walau uang memiliki kekuatan tapi eksistensi seseorang belum tentu harus disertai uang.
Hanya cerita penutup saja, sering pada suatu pagi di suatu pasar saya melihat seorang pria sudah cukup umur berjualan kantong plastik, serbet atau kain semacam kasa untuk mencuci piring.
Jika kita selalu was-was akan masa depan karna bekerja hanya di perusahaan kecil tak bergengsi misalnya, bagaimana ya jika kita ditakdirkan menjadi penjual kantong plastik tersebut? Untuk apa hidup jika kita tak mampu berbaik sangka pada Sang Pemberi rejeki.
ADSENSE HERE!
No comments:
Post a Comment