monolog blog

cermin

ADSENSE HERE!


cermin

sebagai penulis terlepas dari profesional atau sekedar hobi, harusnya bisa menelurkan sebuah cerita walau hanya melihat sebutir telur misal, kali ini saya terilhami dari sebuah foto yang saya ambil, kursi dan kaca.

setiap hari saya bercermin, memperhatikan rambut, wajah dsb. saat menyisir merapikan rambut saya tidak pernah berpikir "bagaimana yaa hidup ini agar rapi?", "bagaimana jadwal pekerjaan saya agar tidak berantakan, mudah dikerjakan dan tentunya orang lainpun puas/merasa terbantu dengan kehadiran saya".


saat saya cemas "koq ada jerawat sih padahal saya ngga pernah begadang?" tapi saya tidak pernah cemas jika saya selalu menyajikan wajah cemberut pada orang lain.

begitu pula saat saya memoles uban dengan warna fav "red burgundy", saya tidak menyadari uban adalah peringatan semakin bertambahnya usia dan jatah hidup bisa berhenti kapan saja, saya bukan anak muda lagi.

katanya semangat harus muda tapi seringnya kita mencari alasan saat tidak bersemangat dan membenarkan diri saat kekanak-kanakan. kita menyalahkan cuaca "wah panas, mendung bikin lemes ngga bisa konsen dsb, ah wajar dong saya marah keluar kata-kata kotor, namanya juga kalap".

memang kesabaran itu tidak ada sekolahnya dan kemuliaan itu tidak ada kelulusannya sebelum kita terlentang tak bernafas.

pernahkah kita mendengar, seseorang diberi gelas profesor kesabaran? doktor di bidang harmonisasi rumah tangga. psikiater ada, juru bicara perdamaian ada tapi belum tentu mereka bebas dari perceraian rumah tangga, ya kan?

mungkin anda bisa berkata "ah, non eh mas rizki ini kelebihan waktu :p , satu hal dibahas panjang lebar" ya itu hak anda untuk menilai, pikiran ini selalu minta dilepaskan. sama halnya jika saya berkata pada anda "ah anda itu kelebihan uang, saat orang lain membeli beras paling murah, anda malah gonta-ganti velg mobil"

hobi orang berbeda, dan pada akhirnya apakah hobi kita berdampak minimal sebagai kedamaian batin atau berbagi inspirasi?

konon kecantikan ideal itu perpaduan tampilan lahiriah dan batiniah, tentunya saya ingin sekali terlihat manis baik dalam bahasa, sikap  juga rupa walau sederhana, jikapun sikap saya masih pahit minimal tulisan saya manis hehehe.

ok's kawans, sekian dulu ya, semoga cermin itu selalu menyadarkan kita untuk menata inner beauty yang seharusnya kita miliki....ciyeee

ADSENSE HERE!

No comments:

Post a Comment

Copyright © taman senja. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design