ADSENSE HERE!
Kalo ortu saya atheis, kemungkinan besar saya tidak akan tahu lgbt itu salah atau dosa, paling saya akan membela diri “yang penting saya tidak merugikan orang lain, ingin hidup damai dengan pasangan saya, ingin mengadopsi anak dan tidak memaksakan anak saya untuk menjadi lgbt”.Sayapun akan heran kenapa orang-orang yang katanya beragama tapi hobi menghujat, lgbt harus dibakar, hina, sampah bahkan ada yang membandingkannya dengan binatang, apakah agamanya mengajarkan membakar orang?
Masih ingat anda dulu demam “break dance” di tahun 80an? Apakah dulu anda tahu hukumnya mengidolakan, meniru-niru suatu kaum?
Masih ingat anda sekolah/kuliah berpenampilan ala kurt cobain vocalis nirvana yang cuek dan gemar teriak di tahun 90an? Apakah anda dulu tahu hukumnya, menggugat, mengeluh, tidak bersyukur?
Di china gadis mungil usia tujuh tahun dikirim orangtuanya ke pusat pelatihan bela diri, para gadis unyu itu terbiasa push up, sit up dan mahir sekali bermain tongkat, melompat, menendang.
Lapangan pelatihan seluas 560.000m2 itu asri dan bersih, mereka menghormati alam dan menjaga kebersihan kalo di kita ayah sudah beranak saja dengan cueknya merokok di dalam klinik lalu puntungnya dibuang dilantai. Apakah kewajiban wudhu itu hanya untuk salat saja dan tidak peduli kebersihan sekitar?
Gadis itu diwawancara “apakah kamu suka menangis kangen pada ortumu?”
Gadis itu menjawab “saya tidak mau menangis saat menelpon mereka, saya tidak mau mencemaskan orang tua saya”
Mereka tidak hanya diajarkan beladiri saja tapi budaya dan patriotisme, berbeda dengan kita gemar sekali memfitnah para pemimpin kita sendiri, antar suporter olahraga saja ribut.
Lgbt itu harusnya dibimbing seperti itu agar mereka tahu cara bersikap, beragama dan bernegara.
Manusia diciptakan berbeda-beda untuk saling mengenal bukan menghina
ADSENSE HERE!
No comments:
Post a Comment